Karena keduanya sama-sama di bawah pengaruh obat perangsang, tidak hanya Al yang menikmati permainan di bibir tersebut, tapi Naya juga sama menikmatinya. Naya semakin memperdalam ciumannya, menuruti nalurinya, seakan-akan kalau Naya memperdalam ciumannya, ia akan mendapatkan kenikmatan yang lebih nikmat lagi. Dengan gerakan cepat, Al membawa langkahnya mendekati ranjang, dan menjatuhkan tubuhnya keduanya di atas ranjang, dengan posisi Al berada diatas tubuh Naya. Al menarik tangan Naya ke atas, dan menggenggamnya dengan erat, tanpa melepaskan tautan bibirnya. Naya yang sudah semakin panas terbakar gaira langsung melepaskan tautan bibirnya, dan berpindah pada leher Al. Hal yang harus dilakukan Al, justru Naya yang melakukannya, membuat nafsu Al semakin tak terkendali. Al yang merasa