Pesan dan telepon dari Fandy, Ayyara abaikan hingga sekarang. Ini terlalu sakit, sulit rasanya menerima kenyataan jika lelaki itu mengkhianatinya. Padahal, Ayyara berharap banyak kepada lelaki itu. Dan mereka telah merancang masa depan berdua. Ayyara banyak tidur dari tadi, karena dia benar-benar lemas. Efek dari minum obat juga sepertinya. Ayyara sesekali memegang ponsel ketika sedang tidak tidur, akan tetapi dia terlalu malas untuk membalas pesan orang-orang, termasuk Fandy di dalamnya juga. Tadi, ada Nouval yang menjadi teman ngobrolnya. Namun, saat ini lelaki itu harus ke kantor. Baru saja berniat hendak memejamkan mata sejenak pada pukul 14:30, ada pesan masuk dari Nouval. Kak Nouval Feeling better? Mau dibawain apa nanti malam? Apa yang kira2 bkin km nafsu makan? Buah yang t