"Aku matiin dulu, ya! Sampai ketemu di sana... calon pacar."
Ayyara melongo mendengar Nouval yang terus berbicara. Belum sempat Ayyara mencerna ucapan lelaki itu dan bertanya kepadanya, Nouval sudah mematikan sambungan telepon mereka. Ayyara barusan menelepon lelaki itu untuk memastikan apa kah jadi bertemu atau tidak. Lokasinya sudah ditentukan tadi olehnya yang berada tak jauh dari kantornya Ayyara. Jika tidak jadi, dia ingin bertemu dengan Fandy.
Semalam Ayyara sudah bercerita kepada lelaki itu kalau dirinya sudah memberitahu kedua orang tuanya. Dan Fandy menyemangatinya untuk tetap bersabar.
"Nggak apa-apa, Sayang. Nanti aku akan buktikan kalau aku pantas buat kamu."
"Maaf ya, Fan."
"Iya, aku bilang nggak apa-apa. Kamu nggak semudah itu menyerah, 'kan?"
"Enggak lah, Fan. Mari k
