Kemeja putih lengan panjang, rok span navy, dan rambut yang dicepol rapi ke atas. Aleeya berdiri di depan cermin dengan tampang super serius. Matanya menatap pantulan dirinya sendiri—penuh tekad dan sedikit dramatis. “Ini bukan tentang pelarian,” gumamnya sambil mengoleskan lip balm. “Ini tentang pembuktian. Bahwa aku nggak akan remuk cuma karena satu Kaivandra.” Mami Naura yang menyelinap masuk ke kamar mengangguk penuh sokongan moral. “Setidaknya dandananmu kayak orang waras sekarang.” “Mam—” “Bukan maksud menyindir. Tapi akhirnya kamu kelihatan punya harga diri.” Aleeya tertawa miris. “Terima kasih atas motivasi berbisa-nya.” Satu jam kemudian, Aleeya sudah berdiri di depan lobi kantor bergaya modern dengan logo berwarna emas bertuliskan Devara Holdings Group. Perusahaan milik Kev

