Kevin melangkah mantap ke ruangan staff, ditemani Aleeya yang masih terlihat bingung dan gugup. Dia memegang map berisi beberapa dokumen hasil penyelidikan selama seminggu terakhir.
"Selamat sore, Stella," sapa Kevin dengan nada datar tapi tajam.
Stella, perempuan berusia akhir tiga puluhan dengan dandanan mencolok dan aroma parfum yang terlalu kuat, langsung menoleh. "Eh, Pak Kevin. Ada yang bisa saya bantu?"
Kevin tak duduk. Dia berdiri di depan meja Stella. “Saya ingin bicara. Sekarang.”
Stella tersenyum sopan, lalu menatap Aleeya. “Oh, ini tentang mahasiswi itu ya? Wah, saya dengar-dengar kabarnya lagi panas. Tapi sayangnya, saya tidak tahu apa-apa, Pak.”
Aleeya menahan napas. Kevin meletakkan map di meja dan membukanya, memperlihatkan print out email anonim, hasil rekaman CCTV di
