BUAH PERJUANGAN

1768 Kata

Aku menunggu dengan perasaan cemas. Akan tetapi dokter Surani belum juga menjawab. Dia terus menatap ke layar dengan wajah yang tampak serius. “Coba ya, saya hitung …. InsyaAllah normal dan lengkap jumlah jarinya. Rencana Puspa mau lahiran di mana?” Dokter Surani meletakkan alat USG dan mencuci tangan. Aku dan suami saling memandang. Mas Dewa menjawab sambil mengikuti Dokter Surani kembali duduk di ruang konsultasi. Aku menyusul setelah dibantu Suster untuk duduk dan membenahi pakaian. “Rencananya, kalau Puspa sudah sehat mau saya ajak pulang ke Jogja, Dok. Saya ingin Puspa lahiran di sana. Bapak Ibu saya juga ingin cucu pertamanya lahir di Jogja. Menurut penilaian Dokter, apakah Puspa sudah aman untuk berpergian ke Jogja?” Suamiku menyampaikan keputusannya. Sebenarnya aku tidak sreg

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN