DITIPU

1100 Kata

Aku yakin Gita yang sedang berada dalam pelukan Mama pun merasakan hal yang sama. Pasti dia merinding dan sangat ketakutan mendengar suara yang keluar dari mulutku. Gita sama sekali tak berani menatap ke arahku. “Bagaimana, Mas Dewa?” Aku melihat Mama bertanya pada Mas Dewa dengan wajah cemas. Mama hendak mendekat ke arahku, tapi Gita mengglendot dan menahannya. Mas Dewa mengarahkan wajahnya melihat ke Mama. “Alhamdulillah, Ma. Sekarang Bapak dan Ibu lagi ganti baju. Lalu segera berangkat ke rumah Jogja.” “Alhamdulillah. Mama sedikit tenang, Mas Dewa. Semoga Bapak dan Ibu segera sampai di sana dan mencari apa yang diucapkan oleh kuntilanak itu.” “Rencana Bapak dan Ibu mau menggali tanahnya pakai apa, Mas Dewa? Di rumahmu, kan tidak ada cangkul.” Papa ganti bertanya pada Mas Dewa.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN