Setelah memesan taksi, aku mengunci pintu rumah dan menunggu di teras. Sengaja membawa plastik kresek di dalam tas. Sebagai persiapan jika aku mengalami mual dan muntah di dalam taksi. Kasian supirnya, nanti muntahanku akan membuat mobilnya kotor. Tak perlu menunggu lama, taksi berwarna hijau yang kupesan itu tiba di depan rumah. Setelah memberitahu supir taksi agar memutarkan arah mobil di perempatan sebelah rumahku, aku pun berjalan memasuki taksi. Begitu membuka pintu, aroma parfum mobil yang kuhirup segera membuat perutku mual. “Ke RS Persahabatan, ya. Aduh, maaf, Pak! Parfum mobilnya bisa disimpen dulu dalam dashboard? Aku mual mencium baunya.” “Siap, Mbak! Maaf, saya simpan dulu. Mbak lagi ngidam, ya? Istri saya juga tidak tahan mencium aroma prafum mobil saat mengidam dulu.” Ak