TERPAKSA PULANG

1017 Kata

Usai mendengar perkataan Om Dion, tulang-tulangku serasa terlepas dari tubuh. Kakiku lemas, tak mampu menopang tubuh hingga aku hampir terjatuh. Hatiku sedih, lidahku kelu. Hanya mampu bertanya dalam hati, ya Allah, baru kali ini aku melihat langsung orang yang kerasukan, mengapa harus Mbak Puspa? “Gita, jangan lemah semangat! Jangan kosong pikiran! Ikuti bacaan Papa!” Papa menahan tubuhku yang hampir jatuh. Dia melepaskan tangannya yang sedang memegangi lengan Mbak Puspa. Kini Papa beralih merengkuhku dengan pelukannya. “Astaghfirullah. Iya, Pa.” Mendengar ucapan papa, segera aku menyadari bahwa butuh kekuatan dari kami semua untuk bisa menyadarkan Mbak Puspa kembali. Aku pun segera berdzikir. Kami harus kuat dan ikut membantu agar Mbak Puspa segera sadar. “Mas, di rumah sakit ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN