Aku menatap dengan cemas ke arah Mbak Puspa. Tak berani untuk mendekat, khawatir jika kuntilanak masih bersarang dalam tubuhnya. Tetapi sepertinya sudah tak ada, karena kulihat mata Mbak Puspa mulai membuka. "Astaghfirullahalaziim.” Kalimat istighfat itu keluar dari celah bibir Mbak Puspa. "Alhamdulillah." Mendengar ucapan istighfar tadi keluar dari mulut Mbak Puspa, sontak Papa, Mama, dan kami semua yang ada di sekitar Mbak Puspa mengucapkan Tahmid. Mama yang sedari tadi berurai air mata, segera mendekat dan memeluk tubuh Mbak Puspa yang sedang berusaha untuk duduk itu. Aku pun mendekat untuk membantu dengan menahan tubuh kurus Mbak Puspa di bahu kiriku. Tangan kananku meraih gelas yang diberikan oleh Om Dion. Setelah Rian ikut menahan punggung Mbak Puspa hingga lebih tegak, aku a