45. Awal kebucinan

1350 Kata

Mega dan Rei duduk di depan teras, menikmati udara malam yang terasa sejuk ditambah suasana yang sudah sepi dan hanya terlihat beberapa orang berlalu-lalang, yang bertugas mengamankan sekitar. Rei pun sudah mengamankan mobilnya di salah satu area parkir milik warga. “Pak Rei nggak mau pulang?” Tanya Mega, sebab waktu sudah menunjukan pukul dua belas malam. Tapi tidak ada tanda-tanda akan pulang. “Kamu ngusir saya?” Tanya Rei. “Bukan begitu, kasihan aja kalau Pak Rei sampai kehabisan darah gara-gara nongkrong disini.” Mega memperhatikan Rei dengan seksama, bagaimana cara lelaki itu memukul nyamuk yang membandel, menghisap darahnya. “Lihat tuh, Pak Rei sejak tadi digigit nyamuk terus padahal udah pakaian lotion anti nyamuk. Darah bangsawan manis banget kayaknya, sampai nyamuk aja s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN