24. Pencitraan

1099 Kata

“Kenapa dia pulang?” Tanya Nia, sesaat setelah Mega pulang. “Rei yang menyuruhnya, Mah.” Balas Fanya, tidak lupa sambil menyikut sedikit lengan Rei. “Benar, Rei?” Nia sepertinya tidak mudah dibohongi. “Iya.” Jawab Rei singkat. “Lalu bagaimana dengan piring dan meja makan kotor?” “Biar Fanya saja.” Fanya langsung menjawab. “Mamah nggak perlu khawatir, kalau mau langsung pulang. Semuanya biar Fanya kerjakan.” “Yakin?” Fanya menganggukkan kepalanya tanpa ragu. “Yakin dong. Itung-itung belajar jadi ibu rumah tangga yang baik. Nanti, aku dan Rei akan tinggal disini setelah menikah.” “Tidak bisa!” Nia dengan nada tegas, Nia menyela. “Setelah menikah, kalian berdua harus tinggal bersama Mamah.” Lanjutnya. Fanya tersenyum samar. “Rencananya kami akan tinggal di,” “Setelah menika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN