Kali ini Mega tidak menuruti ucapan Rei, ia tidak pulang menuju apartemen lelaki itu melainkan ke rumahnya. Rumah kontrakan sempit yang selama ini menjadi tempat tinggalnya. Dengan uang pemberian Fanya, Mega membeli makanan dan obat. Jujur saja saat ini ia mulai merasa pusing, entah karena kejadian tadi atau mungkin kondisi tubuhnya mulai melemah. Perjalanan Raja Ampat-jakarta memakan waktu yang cukup lama, meski menggunakan pesawat pribadi tetap saja mmembuat tubuhnya pegal ditambah dengan panggilan mendadak dari Nyonya Nia. ** Mega masih ingat, saat wanita itu datang ke rumah kontrakannya. “Mega?” Seorang wanita berpenampilan menarik datang menghampiri. “Betul, saya Mega. Ada perlu apa dan siapa, ya?” Mega balik bertanya. Ia tidak mengenal sosok wanita itu, tapi di sebrang sana

