33. Beda kasta

1188 Kata

“Istirahat,” Rei membukakan pintu kamar untuk Mega. Kamar yang berada persis di depan kamarnya. “Saya tidur di kamar belakang saja,” di rumah itu masih ada kamar lain, selain dua kamar utama. Satu kamar yang ditempati Rei, satu lagi yang dibiarkan kosong tapi tetap rapi dan bersih setiap harinya. Mungkin juga kamar tersebut milik Fanya. Mega tidak mau menempati kamar tersebut, yang membuat rasa bersalahnya semakin besar. “Terserah, kalau kamu terbiasa tidur di kamar sempit dan kotor.” Mega sudah terbiasa dengan reaksi Rei yang lebih mirip seperti tahu bulat. Serba-serbi dadakan. “Jangankan kamar kotor, hidup saya juga sudah kotor.” Balas Mega. Rei menatap tajam ke arahnya, tatapan yang semakin hari semakin menyeramkan saja. Kenapa lelaki itu mudah marah dengan hal-hal yang tidak d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN