Pernikahan Icin dan Ilham seolah-olah hanya terjadi untuk beberapa hari saja karena beberapa hari setelah menikah Ilham langsung mengikuti pengabdian di daerah puncak. Di tinggal Ilham ketika ia belum sepenuhnya sadar bahwa Prof. Malik adalah abinya mulai saat ini, Icin dilanda rasa gugup. Seolah ia selalu berhadapan dengan dosennya setiap berada di rumah baik ketika makan malam dan sarapan, saat nonton TV, saat membersihkan rumah dan saat menyetrika baju-bajunya dan juga baju Ilham. Icin selalu jantungan tiap kali sang abi memanggilnya padahal ayah mertuanya itu hanya memberikan makanan yang sengaja ia beli ketika pulang dari kampus, atau hanya ingin di seduhkan teh. Ah ngomong-ngomong soal teh, abi Malik katanya suka sekali dengan teh buatan Icin. Beliau bilang manisnya pas, Icin senang

