Kembali ke rumah ini membuat Icin kembali mengingat pagi itu. Pertemuan pertamanya dengan Prof. Malik yang sekarang harus ia panggil abi kemudian pertengkarannya dengan Ilham. Icin malu sekali mengingat hari itu. Ah, iya. Juga hari dimana Ilham merasakan bagaimana menjadi seorang Lee Min Hoo juga tolong jangan dilupakan begitu saja. “Mampir, Ga,” ajak Ilham pada adik iparnya. Kalimat ajakan barusan membuat Icin menoleh pada Rega dan mengangguk-angguk cepat, jika Rega ada pasti ia tidak akan merasa canggung bukan? Dengan Ilham mungkin Icin bisa mengatasi kecanggungannya pelan-pelan, ia dan Ilham bahkan sudah tidur satu ranjang semalam. “Jangan sekarang deh, mungkin lain kali lo bisa ngundang gue makan malam di rumah lo. Asal pastikan dulu masakan Icin layak santap,” kekeh Rega. Bukan c

