Sebuah tamparan mendarat di pipi Izza begitu keras sehingga Izza merasa pipinya terasa perih dan seolah terbakar. “Berani- beraninya kamu mengancam, Mama!” pekik wanita cantik yang usianya menjelang paruh baya bernama Marcela. Dari matanya terlihat kemarahan sehingga memerah. “Aku tidak mengancam, tapi minta tolong sama Mama untuk membantuku mendapatkan restu Papa!” jawab Izza tak kalah keras pada ibu sambungnya. “Pernikahanmu dengan Liliana sudah tinggal hitungan bulan! Semua orang sudah tahu bahwa kalian akan menikah! Papamu mengharapkan banyak hal dari pernikahan kalian! Kamu pikir gampang untuk membatalkan semua ini dan membuat Briona diterima di dalam keluarga kita?! Bagaimana dengan keluarga Liliana?! Mas Imam dan mbak Rosa pasti akan marah besar sama kita jika membatalkan sepih

