Aku baru tahu kalau ternyata Fero begitu menyeramkan ketika sedang emosi. Maklum saja, aku belum pernah melihatnya emosi seperti saat ini. Sekian tahun mengenalnya, Fero lebih suka bercanda, tidak mudah terpancing emosi. Tapi, di hadapanku sekarang, dia sedang baku hantam dengan Dicky tanpa bisa kucegah. Awalnya Fero memukul Dicky duluan, namun Dicky tidak terima dan melawannya balik. Sedangkan Anggia mematung dengan wajah memucat. Untung saja security apartemen datang memisahkan mereka dengan cepat, kalau tidak, aku yakin mereka berdua tidak akan berhenti sebelum benar-benar babak belur. "Awas aja lo, Njing! Berani lo gangguin hubungan gue sama Maudy lagi, habis lo sama gue!" seru Fero pada Dicky. "Gue nggak takut! Gue pastiin akan merebut Maudy dari lo!" balas Dicky menantang. Aku