Aku segara menyusul Kak Mitha ke rumah sakit tanpa sepengetahuan Fero. Aku merasa sedikit bersalah karena awal mula Anggia bisa begini karena ulahku juga. Aku meminta alamat rumah sakitnya pada Kak Mitha setelah mendapatkan izin pulang lebih cepat kepada HRD. Di sinilah aku berada sekarang. Ada dokter yang sedang memeriksa Anggia di dalam sana. Aku, Kak Mitha dan Syella menunggu di depan ruangan. Begitu pintu terbuka dan dokternya keluar, kami segera menghampirinya. "Saudara pasien?" tanya sang dokter pada kami bertiga. "Bukan. Kami temannya, Dok. Bagaimana keadaan dia?" tanyaku cemas. "Dokter bisa bisa bilang sama kami aja, karena keluarganya sedang dalam perjalanan ke sini." Kak Mitha menelpon Fero untuk mengabari orang tua Anggia, agar orang tuanya datang menemui anaknya ke rumah sa