15. Mengukur Miliknya

1566 Kata

“... Adit menyukaiku, dan aku menyukainya, bukankah wajar kalau aku nggak ingin orang luar mengetahui kisah cinta diam-diam kami?” ─Naya─ ***   Naya mengacak-acak rambut Surya saat dilihatnya pemuda itu berhasil menelan mie. "Good boy," ujarnya, dengan senyum menawan. Surya berkedip tiga kali saat menatap iris cokelat Naya. Seperti tersadar, Naya langsung menarik tangan kirinya dari pucuk kepala Surya. "Rambutmu berminyak." Naya mendekatkan tangan ke hidungnya. "Iyuh... Bauk lagi." Dengan gerakan lebay, Naya mengelap tangan menggunakan tisu. "Iya. Kemaren aku habis main di lautan minyak goreng yang dicampur sama bunga Raflesia arnoldi, dan belum mandi sampai sekarang. Puas kamu?" Naya tertawa, tawanya seperti tanpa beban. "Hahaha... beneran main di sana? Jadi, ini belum mandi?”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN