45. Rapat

1433 Kata

“Jangan khawatir, rapat ini nggak terlalu penting dibandingkan denganmu.” ─Rain─   ***   “Apa tadi malam aku benar-benar nggak melakukan atau mengatakan hal lainnya?” Rain diam agak lama saat menatapku, lalu tersenyum, dan menepuk kepalaku. “Nggak ada.” Rain keluar kamar, aku bernapas lega. Satu masalah ayah Naya bisa selesai. Masih rebahan, aku mengamati kamar super megah ini. Ya ampun, ini lebarnya berapa, ya? Bisa dipakai main sepak bola di sini. Jendelanya besar, bening, dengan pemandangan deretan rumah di luar sana. Dindingnya bercorak liris-liris, terdiri dari warna abu-abu, hitam dan putih. Ada lemari sangat besar di dekat ranjang yang juga ukuran besar. Aku bangkit, membuka lemari pakaian Rain. Gila! Semua jenis baju dan warna ada di sini! Sudah seperti toko baju. Aku be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN