“Aku bisa membuktikan kepolosannya dengan sebuah game mini. Apa kalian mau bermain?” ─Naufal─ *** “Kenapa?” tanya Rain. “Aku mau ke kamar mandi,” ujarku. Beruntunglah aku dengan wajah datar ini, karena Rain tidak curiga sama sekali. Atau, dia hanya pura-pura tidak curiga? Setiap insan yang memiliki mata bisa melihat kalau lagu itu ditujukan untukku, bukan untuk Naya yang berada di sebelah Adit. Terburu-buru aku masuk ke rumah, ke kamar mandi dekat dapur. Mencuci wajah dan melakukan respirasi berulang-ulang. Saat aku keluar kamar mandi, ada Adit yang berdiri dengan sedikit bersandar ke dinding, seolah sudah menungguku sejak tadi. Canggung sekali situasi saat ini, dan aku tidak tahu harus mengatakan apa. Aku pun hanya melewatinya, tapi Adit memegang pergelanganku, mengehentikan lan