“Ayolah sekali ini saja” Bujuk Elena pada Amber. Saat ini mereka berdua tengah berada di apartemen Amber. Elena datang dan merecoki Amber hingga membuat Amber kesal.
“Aku tidak bisa, El. Aku sangat lelah belakangan ini karena pekerjaan kantor yang tidak mengizinkanku istirahat sama sekali. Dan satu-satunya waktu istirahat yang kupunya hanya malam hari, itu pun cuma beberapa jam saja karena selebihnya aku akan kembali mengerjakan pekerjaanku” Ucap Amber yang tengah berbaring di sofa dengan mata terpejam.
“Lelahmu akan hilang begitu kau melihat pria-pria sexy di sana” Bujuk Elena lagi membuat Amber menghela nafas. “Ayolah, ayolah. Sekali saja. Club itu sangat sepi tanpamu. Ayolah, Am” Lanjutnya sembari menggoyang-goyangkan lengan Amber.
Amber yang lelah pun menghela nafas kemudian membuka mata lalu bangkit dari tidurnya membuat Elena tersenyum.
“Kau pergi, ‘kan?” Tanya Elena.
“Ya” Jawab Amber pasrah. Dari pada Elena merecokinya sepanjang malam, lebih baik ia mengikuti keinginan wanita itu. Lagi pula ia hanya perlu datang ke sana, minum sebentar lalu pulang. Yang penting ia telah menampakkan wajahnya di sana malam ini.
“Yeyyyy~” Sorak Elena kegirangan.
“Aku ganti baju dulu” Ujar Amber kemudian berlalu ke kamarnya.
“Pakai yang paling seksi~” Teriak Elena sebelum Amber menutup pintu kamarnya.
Tak lama kemudian Amber keluar dari kamarnya dengan memakai mini dress serta rambut yang terurai hingga membuatnya terlihat lebih sexy. Tidak ada yang dapat mengalahkan pesona Amber dalam hal itu.
“Sudah kuduga. Kau memang yang terbaik” Puji Elena saat melihat penampilan Amber.
“Tentu saja” Ucap Amber sembari mengibaskan rambutnya kemudian mereka tertawa bersama. “Ayo” Ajaknya.
Mereka berdua pun keluar dan segera menuju club favorit mereka menggunakan lamborghini Elena. Seperti biasa, suasana club yang sering mereka kunjungi ini selalu ramai dengan bau alkohol serta asap rokok yang menyebar di mana-mana namun mampu membuat mereka bersorak ria.
Club ini memang club dengan pengunjung terbanyak di Sydney bahkan di hari-hari biasa seperti hari ini, padahal jam masih menunjukkan pukul sebelas malam. Maka tak heran jika harga minuman dan ruangan di club ini dibandrol dengan harga yang lumayan tinggi.
“Amber~” Teriak teman-teman Amber saat melihat wanita itu datang bersama Elena.
“Merindukanku ladies?” Goda Amber sembari duduk bersama Elena.
“Sangat!” Seru semuanya serentak.
“Ke mana saja kau selama ini? Kami sangat merindukanmu” Sahut salah satu dari mereka.
“Kami pikir kau sudah hilang di segitiga bermuda” Sahut yang lainnya.
“Club ini terasa sepi tanpamu” Timbrung wanita berambut pendek yang duduk di sebelah Amber.
“Jangan membual, club ini selalu ramai setiap hari” Ujar Amber sembari menuang minuman ke dalam gelas kosong lalu meminumnya dalam sekali teguk yang langsung mendapat sorakan dari yang lain.
“That’s my girl!” Teriak salah satu dari mereka sembari mengangkat gelasnya.
“Stop! Jangan buat aku malu” Ucap Amber.
“Kenapa? Tidak usah pikirkan orang lain. Ayo kita berpesta malam ini untuk menyambut kembalinya Amber Juliza sang ratu one night stand kita!” Teriak wanita tadi sembari mengangkat gelasnya lagi. “Bersulang!” Teriaknya.
Yang lain pun ikut mengangkat gelas mereka dengan meneriakkan kata yang sama hingga mereka mendapat perhatian dari beberapa pengunjung club yang lewat di depan meja mereka. Kehebohan yang dilakukan oleh enam orang wanita cantik.
Di waktu dan tempat yang sama, seorang pria berbalik saat mendengar seruan yang lumayan keras di tengah-tengah hiruk pikuk club. Dan pria itu adalah Christoff.
“Ada apa?” Tanya Chandra.
“Sepertinya aku mendengar sesuatu” Jawab Christoff sembari celingak-celinguk mencari sumber suara tersebut.
“Suara apa yang kau dengar hingga bisa mengalahkan musik club ini?” Tanya Chandra.
“Sepertinya aku mendengar nama wanita itu disebut. Juliza” Ujar Christoff.
“Wanita itu? Wanita yang meninggalkanmu setelah kalian having s*x itu?” Tanya Chandra. Christoff mengalihkan pandangannya pada Chandra dengan tatapan kesal.
“Dia tidak meninggalkanku tapi sistem one night stand memang seperti itu” Kesal Christoff.
“Dan kau tidak bisa melupakannya” Goda Chandra.
“Kalau itu aku akui. Kalau kau jadi aku juga pasti kau tidak akan bisa melupakannya. Sentuhannya, bahkan hanya membayangkan sentuhannya saja sudah membuat hasratku kembali membara. Dia sangat pintar memanjakan partner one night stand-nya” Ujar Christoff sembari membayangkan sentuhan Amber, wanita yang bahkan tak ia ketahui.
“Jorok sekali” Ucap Chandra.
“Seperti kau tidak pernah merasakannya saja” Ujar Christoff.
“Memang” Ucap Chandra membuat Christoff yang meminum minumannya tersedak.
“Seriously?” Tanya Christoff tak percaya.
“Aku dari Indonesia, remember? Jadi sudah pasti aku menganut budayanya juga” Ucap Chandra.
“Tapi kau sudah lama berada di sini” Ujar Christoff.
“Itu tak membuatku berpaling dari budayaku” Ucap Chandra.
“Tapi bagaimana bisa kau menahannya selama tiga puluh tahun hidupmu?” Tanya Christoff.
“Itu mungkin jika kau percaya pada komitmen” Ucap Chandra kemudian meminum minumannya sementara Christoff menepuk tangannya beberapa kali karena ucapan Chandra.
“Aku salut padamu. Aku bahkan masih belum percaya ada komitmen di dunia ini” Ujar Christoff.
“Kau hanya perlu mencoba, tidak sulit. Sekali kau percaya pada komitmen, maka kau akan mengerti apa itu kesetiaan. Lagi pula kau juga tidak boleh melakukan one night stand seumur hidupmu. Kau harus menikah dan melanjutkan keturunanmu” Ucap Chandra.
“No, sampai mati pun aku tidak akan menikah. Itu hanya akan merepotkanku” Bantah Christoff.
“Terserah kau saja, percuma juga memberikan nasihat pada batu sepertimu” Sindir Chandra.
Dilain sisi, Amber beserta teman-temannya asik bercanda sembari menari ria di tempat mereka. Para wanita itu sudah mulai mabuk setelah meminum beberapa gelas alkohol.
“Oh iya, Am. Elena bilang pria yang terakhir kali kau temani sangat hebat sampai membuatmu kelelahan dan absen beberapa hari” Sahut salah satu di antara mereka yang membuat Amber menatap sinis pada Elena yang tersenyum-senyum tidak jelas.
“Benarkah? Memangnya sehebat apa pria itu sampai membuat ratu one night stand kita ini kelelahan?” Goda yang lainnya.
“Apa badannya sangat kekar?” Sahut yang lain.
“Atau juniornya sangat besar dan panjang?” Timbrung wanita yang berada di samping Evelyn.
“Apa dia semenggoda itu?” Tanya yang lain. Kemudian terdengarlah sorakan kelima wanita tersebut yang menggoda Amber.
“Tidak. Jangan percaya dengan Elena. Aku absen karena terlalu sibuk di kantor. Akhir-akhir ini pekerjaanku menumpuk” Bantah Amber sedikit berbohong. Pasalnya di awal ia absen memang karena ia kelelahan meladeni pria yang tak ia kenal itu.
“Kami tidak percaya” Sahut Elena.
“Diamlah, El” Tegur Amber.
“See? Dia marah berarti itu benar” Ucap Elena yang kemudian semakin menambah sorakan menggoda dari keempat wanita lain.
“Sudahlah aku mau ke bawah saja” Ucap Amber kemudian berdiri dari duduknya sembari membawa segelas minuman. Namun naasnya saat ia berbalik, tanpa sengaja ia menabrak seorang pria hingga membuatnya hampir terjatuh jika saja pria itu tidak sigap menangkapnya.
-------
Love you guys~