Chapter 5

1150 Kata
“Kau baik-baik saja?” Tanya pria tersebut pada Amber. “Ah, ya. Aku baik-baik saja” Jawab Amber kemudian bangkit dari rengkuhan pria itu. “Maaf, aku tidak sengaja” Ucap pria itu. “Tidak apa-apa” Ucap Amber. “Astaga, sepertinya minumanku mengenai bajumu” Pekiknya sembari memegang baju pria itu yang sedikit basah karena tumpahan minuman Amber di sebelah d**a kiri pria itu. “Ah, tidak apa-apa” Ujar pria itu setelah melihat bajunya yang basah. “Tidak, aku akan mengganti biaya laundry-nya” Ucap Amber. Namun, saat ia hendak pergi untuk mengambil tasnya, lengannya ditahan oleh pria itu. “Tidak perlu” Ucap pria itu. “Tapi...”                    “Kau tidak perlu mengganti biaya laundry-nya, ini hanya air” Potong pria itu kemudian berlalu. “Tampan sekali” Sahut Elena masih memandangi pria yang berjalan menjauh tersebut. “Badannya terlihat atletis” Lanjut wanita di sampingnya. “Aku penasaran, apa dia juga hebat di ranjang?” Timbrung wanita yang tadi duduk di samping Amber. “Sepertinya dia orang Asia” Sahut yang lain. “Dan katanya orang Asia sangat liar di ranjang” Ucap Elena. “Astaga, aku ingin sekali merasakan sentuhan pria itu. Membayangkannya saja sudah membuatku hamil” Ujar yang lain. Amber menggelengkan kepalanya melihat kelakuan wanita-wanita itu. Mereka tidak pernah absen saat melihat yang bening dan berotot. Tanpa mau memusingi mereka, Amber memutuskan untuk melanjutkan langkahnya ke lantai bawah tempat semua penghuni club menari liar.    -------                          “Bagaimana dengan cabang kita di Roma?” Tanya pria yang menjabat sebagai direktur pemasaran pada Amber yang membawakan beberapa berkas pada pria itu untuk di tanda tangani. Pria bernama Josh Daniel. “Cukup berkembang dari kerugian yang kita alami terakhir kali, Sir” Jawab Amber. “Baguslah. Setidaknya itu akan mengurangi kemurkaan Mr. Dobrev” Canda Josh. “Anda benar, Sir” Balas Amber membenarkan. “Oh ya, bisakah aku minta tolong padamu, Amber? Ini bukan mengenai pekerjaan melainkan urusan pribadi” Ucap Josh sembari memberikan berkas yang telah ia tanda tangani pada Amber yang langsung diambil oleh wanita itu.    “Apa yang bisa saya bantu, Sir?” Tanya Amber. “Tiga bulan lagi adalah hari anniversary pernikahanku bersama istriku dan aku ingin memberinya kejutan dengan membangun rumah baru untuknya. Aku tahu mungkin ini terlalu berlebihan tapi aku tidak bisa melakukannya sendiri atau meminta tolong pada orang terdekat aku karena istriku akan curiga. Dia selalu bisa mengetahui apa yang kusembunyikan darinya. Dan kupikir aku bisa meminta tolong dan mengandalkanmu untuk membantuku tentang hal itu. Jadi apakah kau tidak keberatan membantuku mengurus hal itu?” Jelas Josh.    “Saya akan dengan senang hati melakukannya, Sir” Ucap Amber. “Terima kasih, Amber” Ujar Josh. “Tidak masalah, Sir” Ucap Amber. “Kalau boleh tahu, di mana lokasi Anda akan membangun rumah tersebut?” Tanyanya. “Di Canberra, kota kelahiran istriku” Jawab Josh. “Rumah seperti apa yang Anda inginkan, Sir? Atau apa Anda ingin berbicara sendiri dengan arsiteknya nanti?” Tanya Amber. “Tidak, tidak, kau saja yang berbicara dengannya” Ucap Josh. “Aku ingin rumah dua lantai dengan dinding kaca karena lokasinya berada di pinggir pantai. Untuk ruangannya, aku hanya butuh tiga kamar tidur, satu ruang untuk bersantai serta bioskop mini yang keduanya menghadap ke arah laut, dan bar kecil. Dan aku juga ingin ada sebuah salon di sana karena istriku suka menata rambutnya. Selebihnya aku percayakan padamu” Jelasnya.    “Apa Anda tidak membutuhkan ruang kerja, Sir?” Tanya Amber. “Aku ingin tinggal di sana saat aku sudah pensiun, jadi apalagi yang harus kukerjakan saat aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua bersama istriku?” Tanya Josh dengan senyum lembutnya. “Anda sungguh pria yang baik, Sir. Semoga saja saya juga akan bertemu pria baik seperti Anda kelak” Ucap Amber. “Kau pasti akan menemukannya” Ujar Josh. Setelahnya, Amber kembali ke ruang kerjanya dan langsung mencari arsitek terbaik untuk melakukan permintaan Josh. Saat ia tengah melihat nama-nama arsitek serta hasil desain yang semuanya bagus, tiba-tiba saya pemikiran itu hadir di benaknya.    Pria yang baik? Pria baik seperti apa yang mau menghabiskan waktu berdua hanya dengannya? Pria baik mana yang mau dengan wanita yang suka one night stand? Tidak ada. Dan dia cukup sadar diri untuk tidak mengharapkan hal itu.    Apa yang ia katakan pada Josh hanya basa-basi semata. Ia tak pernah bersungguh-bersungguh dengan hal itu. Terlebih ia telah memantapkan dirinya untuk tidak menikah. Ia sama sekali tidak percaya dengan happy ending dalam kehidupan ini.    Membuang pemikiran konyolnya, Amber kembali meneruskan pencariannya hingga ia menemukan sebuah desain yang sangat unik menurutnya. Ia pun melihat nama perusahaan yang membuat desain tersebut lalu mencari tahu lebih lanjut.    Saat melihat predikat baik yang didapat perusahaan tersebut serta kata ‘profesional’ yang disematkan dan sangat banyak penilaian baik yang diberikan dari pelanggan, Amber pun memilih untuk menggunakan jasa perusahaan arsitektur tersebut. Ia lalu memutuskan untuk langsung mengirim e-mail pada perusahaan itu. -------                        “Apa kita masih bisa menerima proyek untuk minggu ini?” Tanya Chandra yang tiba-tiba masuk ke ruangan Christoff. “Ada seseorang yang mengirimiku e-mail dan meminta bertemu minggu ini” Lanjutnya. “Tunggu sebentar” Ucap Christoff kemudian menekan interkom di ruangannya yang langsung terhubung pada Layla. “Ada yang bisa saya bantu, Sir?” Tanya Layla. “Berapa klien yang harus saya temui minggu ini?” Tanya Christoff. Tak butuh waktu lama, Layla langsung menjawab pertanyaan pria itu. “Untuk minggu ini Anda memiliki empat klien, Sir” Ucap Layla. “Jadwalkan satu lagi. Untuk informasi lengkapnya tanyakan pada Chandra” Pintah Christoff. “Baik, Sir” Jawab Layla. “Kenapa kau tidak langsung menyuruhku bertanya langsung pada Layla agar aku tidak perlu menunggu seperti ini?” Tanya Chandra kesal. “Biar aku terlihat keren. Lagi pula kau sendiri yang datang padaku bukannya langsung bertanya pada Layla” Jawab Christoff. “Jalma gelo” Ucap Chandra. “Berhenti mengatakan itu padaku. Aku tahu, arti kata itu pasti tidak baik” Pintah Christoff. “Itu hak mulutku” Ketus Chandra. “Tapi, apa kau sendiri yang akan menangani proyek ini? Kau ‘kan sudah memegang empat proyek” Lanjutnya. “Ya, aku yang akan terjun langsung pada proyek itu. Aku ingin menghilangkan bayangan wanita itu dengan menyibukkan diriku” Jelas Christoff. “Jalma gelo” Ucap Chandra. “Sudah kubilang berhenti mengatakan itu padaku” Kesal Christoff. “Terserah padaku” Ujar Chandra kemudian langsung keluar dengan gerakan seribunya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa hari kemudian. “Apa jadwal saya hari ini?” Tanya Christoff yang baru datang pada Layla sembari meneguk kopinya. “Hari ini Anda hanya memiliki satu jadwal temu dengan klien pukul sepuluh pagi, Sir. Ini klien terakhir Anda di minggu ini” Jawab Layla. “Baiklah. Langsung arahkan saja ke ruanganku kalau dia sudah datang” Pintah Christoff. “Baik, Sir” Ucap Layla. Christoff lalu masuk ke dalam ruangannya. Menyimpan kopi dan tas di atas meja, melepas jas, kemudian menggulung lengan kemejanya lalu mulai melanjutkan desain bangunan yang telah ia selesaikan sebanyak delapan puluh lima persen dalam sehari karena sudah sangat mendekati deadline waktu pembangunan. Ia bahkan mampu menyelesaikannya hanya dalam dua jam dimana sekarang sudah pukul 09.55. Pria itu meregangkan otot-otonya yang tercetak jelas di kemejanya lalu meminum kopinya yang sudah dingin. Christoff melirik jam di dinding ruangannya kemudian mulai membereskan desain proyek terakhir sebelum bertemu dengan klien baru. Setelah semuanya beres, ia menyiapkan diri untuk bertemu dengan klien. Dan tepat saat ia membuang cup kopinya yang sudah habis ke tempat sampah, Layla masuk setelah mengetuk pintu.    “Klien Anda sudah datang, Sir” Ucap Layla sembari mempersilakan seorang wanita masuk yang sontak membuat Christoff terkejut.    -------                            Love you guys~     
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN