“Daddy,” kecupan ringan di bibirnya menyentak Dave dari lamunan akan masa lalunya, ia tersenyum menatap Quinza yang kini menatapnya dengan raut merengut. “Ya sayang? Quinza ingin bermain apa dulu heum?” “Daddy mendiamkanku, menyebalkan.” Ujar Quinza dengan raut kesalnya membuat Dave terkekeh lalu mengecup bibir Quinza. “Maafkan Daddy ya, Daddy sedang memikirkan sesuatu tadi, jadi Quinza dan Dennis ingin bermain apa dulu di sini heum?” Dave menurunkan Quinza dari gendongannya, lalu dengan cepat Dennis langsung merangkul adik perempuannya itu. “Quinza mau naik komedi putar,” “Dennis juga, Daddy,” “Baiklah, ayo kita naik komedi putar,” Sena langsung menggandeng tangan keduanya dan mengajaknya menuju wahana yang selalu menjadi favorit sebagian anak kecil. “Dave,” panggil Arthur de