Dewa dan beberapa orang suruhannya masuk membawa ratusan kado yang sengaja ia siapkan untuk anak-anak panti. Ia menatap Rizal dan aku sekilas. Dari raut wajahnya terlihat ia sangat kesal. "Gadis, kemarilah!" panggil ibu saat Dewa berada diambang pintu. "Masuklah, Nak." Ibu menyuruh Dewa dan anak buahnya untuk masuk. Dewa menaruh kado-kado yang ia siapkan di lantai begitu juga dengan anak buahnya. "Kau bisa duduk di sebelah Rizal, Nak," pinta ibu pada Dewa. Dengan berat hati Dewa melangkah lalu mendaratkan bokongnya di sebelah Rizal. "Gadis, dengarkan ibu,"bu menepuk bahuku pelan. "Ibu tahu kau kesal dengan tunanganmu. Tapi sebelum kau marah padanya ibu akan menjelaskan sesuatu padamu. Sebelumnya Dewa pernah ke sini. Sebelum dia melakukan konfrensi pers perihal dia akan memberikan perus