PART-26

2358 Kata

Malam semakin membungkam dalam kegelapan yang begitu sunyi. Ya, malam yang sangat sungi di tengah ramainya ibukota. Ibukota yang seakan tak pernah tertidur meski malam berganti lagi dengan fajar. Aku termenung sendiri bersama ponsel pintar pemberian Dewa. Ternyata dunia memang sunyi tanpa kehadiran Dewa. Kenapa aku jadi merindukan dia seperti ini? Entahlah. Dewa dan pak Herlambang membicarakan tentang pekerjaan kantor sejak sore tadi. Kami bertemu saat makan malam dan Dewa kembali ke ruang kerja pak Herlambang lagi setelahnya. Tadi aku sempat bercakap-cakap dengan mama, tapi karena malam semakin larut mama menyuruhku beristirahat di kamar dan aku mengikuti perintahnya untuk kembali ke kamar. Pukul 22.00 WIB. Dewa belum juga kembali. Aku memutuskan untuk tidur karena besok aku dan Dewa ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN