Suasana semakin mencekam. Kami seperti berada di sebuah gua dengan penerangan yang minim dan beberapa reptil yang siap menerkam. Freddy masih setia memandangi piringnya yang kini kosong. Begitu juga dengan Brook. Brook seakan tidak memberi sedikit celah untuk Dewa dan Rich. Sepertinya ia benar-benar muak dengan kelakuan Masashi. Aku menggenggam tangan Dewa yang mengepal di pahanya. Berharap bisa mengalirkan energi positif di sana. Dewe menoleh untuk melihatku. Aku sedikit tersenyum di tengah kekakuan yang melanda kami. "Fredd, tentang Masashi itu benar-benar di luar kenadali kami. Aku minta maaf. Itu akan menjadi kesalahan terakhirku. Tolong pertimbangkan lagi keputusanmu untuk tidak melibatkan Elsa," pinta Dewa. "Aku tidak bisa. Keputusanku sudah bulat!" Freddy mengambil gelas yang ber