"Brook, juniormu bangun," Aku mendengar Brook mendesah kesal. "Jangan menggodaku, Gadis. Kau mau?" Aku menggeleng tegas. "Sudah kuduga. Aku juga tidak akan memaksamu," Aku tersenyum mendengarnya. Brook memang tidak pernah berubah. "Kau adalah wanita yang paling ingin kutiduri, Gadis. Aku ingin bercinta denganmu. Mendengarmu mendesah, memanggil namaku. Mendengarmu meminta lebih setelah kau merasakanku. Aku ingin merasakan setiap inci kulitmu. Aku tidak peduli jika kau pernah berhubungan dengan Dewa. Aku tetap menginginkanmu. Tapi aku tidak ingin memaksamu. Jika kita berjodoh, aku ingin tidur denganmu setelah kita menikah," papar Brooklyn. "Brook, berhenti menginginkanku. Lanjutkan hidupmu. Carilah wanita yang bisa membahagiakanmu. Aku tidak tidak akan meninggalkan Dewa," ada rasa meny