CHAPTER-30

1892 Kata

Lalu lalang kendaraan di bawah gedung ratusan lantai terlihat hanya seperti kumpulan lampu warna-warni yang bergerak seirama. Cahaya rembulan yang bersinar begitu eloknya menambah suasana malam menjadi lebih hangat. Dengan bibir ranum dan tubuh berisi yang siap menerima canduanku setiap saat, malamku menjadi sangat sempurna. Jika kalian bertanya di mana aku, tunggu, kami maksudku, aku dan wanitaku tengah duduk di rooftop sebuah gedung tertinggi di kota Beijing. Semilir angin menerbangkan rambut Gadisku. Aku mengambil rambut yang menghalangi pandanganku di pipinya yang merona dan menyelipkannya ke belakang telinga. Untuk sesaat, aku hampir kehilangan akal sehatku. Tanganku lagi-lagi menyelinap di balik mantel tebal wanita itu dan... aku menemukan kekecewaan di sana. Ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN