PART-77

1990 Kata

"Jadi?" "Apa?" Aku balik bertanya pada Daniel. Sebenenarnya aku paham apa maksdunya. Tapi untuk saat ini aku tidak siap mengatakannya. "Kau pergi ke sini, ke rumahku. Jadi, aku tidak akan menunggumu siap bicara." "Kalau tahu begini jadinya, lebih baik aku pergi ke Madagaskar." "Untuk?" "Meluapkan kemaranhanku pada monyet." Daniel tertawa, "Kau tidak perlu melakukannya. Katakan saja apa yang membuatku pergi sejauh ini sendirian." Aku menghela nafas. Percuma saja mendebat Daniel. Tidak ada gunanya. Kakakku itu akan terus mencari tahu kenapa aku bisa di sini. Aku mulai bercerita tentang Matthew, anak laki-laki yang telah mengobati traumaku setelah Daniel pergi. Kemudian muncullah Dewa. Pria yang diam-diam mencuri hatiku tanpa ijin. Memaksaku memasuki dunianya. Membuatku melupakan kesed

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN