Brak!!! Qian terjingkat saat ayahnya menggebrak meja dengan keras. Saat ini ia tengah berhadapan dengan kedua orang tuanya. Sebelumnya ia telah menghubungi kedua orang tuanya jika ia akan menyusul mereka namun meminta mereka merahasiakan keberadaannya dari Reva. Dan saat ia sampai, ia sudah disambut kedua orang tuanya yang sebelumnya pulang dari rumah sakit menunggui sang nenek. “Ma-- maaf, Ayah,” cicit Qian yang tak berani sekedar setengah mendongak menatap ayahnya. “Ayah tak hanya ingin mendengar kata maaf dan penyesalan! Ayah ingin mendengarkan penjelasanmu, Qiandra Aito!” bentak Kenzo, ayah Qian yang saat ini menunjukkan kemarahan. Air mata Qian kembali mengalir deras, ia bingung harus menjelaskannya dari mana. Perlahan ia mendongak dan menatap ayahnya dengan raut wajahnya yang