Bab 133

2163 Kata

Udara siang terasa hangat ketika Adrian turun dari mobil hitamnya di depan sebuah bangunan sederhana bercat putih. Tempat itu terlihat tenang, dikelilingi taman kecil dengan bunga-bunga yang mekar rapi. Suara anak-anak terdengar samar dari dalam, riuh dengan tawa dan obrolan polos mereka. Sekarang, di sinilah ia berdiri, di depan yayasan milik perempuan yang tadi pagi menatapnya dengan mata yang ia tidak sanggup ia pahami. Ada sesuatu di balik tatapan itu, sesuatu yang ingin ia mengerti, tapi tidak bisa hanya dengan menebak dari jauh. Adrian berdiri sejenak di halaman, memandangi bangunan itu dengan campuran ragu dan harapan. Ia menatap jam di pergelangan tangannya, padahal tidak benar-benar memperhatikan waktu. Sebenarnya, ia tidak tahu alasan pasti kenapa ia datang ke sini. Pagi tadi i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN