Bab 29

1676 Kata

Bahu Adrian menegang saat ia melangkah cepat keluar dari ruang rapat. Napasnya teratur, tapi seluruh wajahnya kaku, seperti sebuah topeng yang tak bisa dilepas. Koridor panjang dengan dinding kaca itu terasa sesak, seolah dindingnya bergerak mendekat. Raka, yang berjalan di belakangnya, ragu, menimbang-nimbang setiap kata yang ingin ia ucapkan. “Pak, kalau—” “Cukup, Raka.” Suara Adrian menembus udara, tajam, dan terasa seperti pecahan es. “Jangan bicara apa pun sekarang.” Ada getaran halus di balik ketegasannya, sebuah nada rapuh yang tak biasa. Adrian berhenti di depan lift, jari-jarinya menekan tombol. Kaku. Tegang. Dari pantulan kaca di depannya, ia bisa melihat wajahnya sendiri. Rahangnya mengeras, matanya gelap, dikuasai oleh sesuatu yang tak bisa ia keluarkan. Kata-kata dari Dharm

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN