“Langsung katakan sekarang, Safira, aku tidak punya banyak waktu.” kata Adrian tanpa menoleh sedikitpun ke arah Safira yang berada duduk di depannya. Safira yang melihat itu pun langsung menghela napas, ia tahu, ia menghadapi Adrian yang berbeda seperti dulu. Sekarang Adrian lebih dingin, bahkan ia merasa Adrian benar-benar tidak sudi berurusan lagi dengan Safira. Tetapi Safira tidak menyerah, ia akan mencoba untuk merebut hati Adrian lagi dan meminta maaf kepadanya. Safira mencoba membetulkan letak kerudungnya yang sedikit miring, kemudian ia berdiri sedikit untuk memajukan kursinya supaya bisa lebih dekat menghadap Adrian. “Mas, perjanjian ini…. yang kita bahas kemarin, aku sudah dengar—” ucap Safira terpotong. Adria memotong kalimat Safira seraya sedikit terkekeh, namun hal itu tida

