Bab 214

3033 Kata

Adrian terbangun tak lama kemudian, dibangunkan oleh aroma kopi. Ia segera duduk, melihat Arshaka yang kini berada di gendongan Laras. Adrian dan Laras menempati rumah yang berada di belakang rumah utama Mahendra. Rumah itu sejak dulu digunakan oleh Adrian ketika sedang kalut dengan pekerjaannya, supaya tidak mengganggu orang-orang yang berada di rumah utama. "Pagi," sapa Adrian, suaranya serak. Laras menatap Adrian yang kini tertidur pulas di sofa, Arshaka tidur nyaman di dadanya. Pemandangan itu mengisi hatinya dengan kehangatan yang sudah lama hilang. Pagi telah tiba, dan cahaya masuk lembut melalui jendela, menerangi debu yang menari-nari di udara. Laras bangkit perlahan, mengambil selimut tipis dan menyelimuti Adrian dan putranya. Ia melangkah ke dapur, membuat kopi dan sarapan se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN