Bab 160

2431 Kata

Sebuah mobil berhenti di depan garasi, dan suara pintu mobil tertutup memecah keheningan. Adrian turun lebih dulu, disusul oleh Raka yang membawa tas kerja dan beberapa berkas. Jam di ruang tamu menunjukkan pukul sembilan lewat sedikit ketika pintu rumah terbuka. Safira yang sedang duduk di sofa ruang tengah sontak berdiri. Ia masih mengenakan baju rumahan, tetapi tetap terlihat elegan dan seperti rapih, kerudung yang ia kenakan adalah kerudung instan, wajahnya sudah tampak sedikit pucat. Ia sudah menunggu sejak setengah jam lalu. Begitu melihat suaminya masuk, Safira tersenyum kecil, berusaha menyambut dengan hangat meski perasaannya tidak sepenuhnya tenang. “Mas baru pulang?” tanya Safira pelan sambil melangkah mendekat. “Udah makan malam belum? Aku bisa minta Mbak Ratih siapin kalau b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN