Crisstian masih tertidur saat handphonenya terus berdering nyaring. Crisstian bergeser mendekati nakas, meraba nakas menggunakan tangan kanannya. "Duh, mana sih?" Crisstian terus mengeluh ketika tak kunjung menemukan handphonenya. "Ketemu juga," gumamnya ketika akhirnya berhasil meraih handphonenya. Dengan perasaan enggan, Crisstian membuka matanya, setelah melihat siapa yang menghubunginya, Crisstian kembali memejamkan matanya, lalu mengangkat panggilan dari Anton. "Kak, kamu di mana?" "Kakak di apartemen, Dad, kenapa?" jawab dan tanya Crisstian dengan suara pelan. "Kamu baru bangun, Kak?" Suara Crisstian yang serak membuat Anton seketika berpikir jika Crisstian baru saja bangun tidur. "Iya, Dad." Crisstian menyibak selimut yang menutupi sebagiantubuhnya, lalu merubah posisinya