Anton menghentikan sejenak langkahnya, menatap bingung Crisstina yang terlihat sekali sangat murung, tidak seperti biasanya, ceria dan penuh semangat. "Kenapa dia? Apa dia berantem lagi sama Kakaknya?" "Dad." Crisstina yang menyadari kehadiran Anton langsung menegur sang ayah yang malah melamun. "Hai, Sayang," balas Anton sambil tersenyum lebar. Anton lantas menghampiri Crisstina. "Kak Crisstian belum turun?" tanyanya ketika tak melihat siapapun selain Crisstina. "Belum, Dad." "Kenapa? Masih pagi kok udah cemberut?" Anton duduk di samping Crisstina, lalu mengusap penuh kasih sayang kepala sang putri. "Bosen," jawab Crisstina yang kini memasang raut wajah masam. "Bosen?" Ulang Anton dengan ekspresi wajah bingung. Crisstina mengangguk. "Iya, Bosen, Dad." "Ya jalan-jalan dong."