Aku teringat kembali tentang hidupku selama 20 tahun ini. Aku hidup dengan ibu tiriku yang sudah aku anggap sebagai ibu kandungku. Aku tidak pernah melawannya, apa pun perintahnya aku turuti. Tapi, setelah papa meninggal, ibu tiri menjualku dengan alasan bahwa papa meninggalkan hutang yang sangat banyak dan seluruh harta papa habis untuk modal perusahaan yang diambang kebangkrutan. Aku memang tidak mengetahui secara detail tentang perusahaan papa, yang aku tahu adalah bahwa papaku seorang pebisnis handal. Namun, aku masih ingat beberapa kali mendengar pertengkaran papa dengan ibu tiriku mengenai perusahaan yang hampir bangkrut. Papa sering mengeluh tentang ibu tiriku dan adik tiriku yang begitu boros dengan gaya hidupnya. Aku tidak terlalu memperhatikan saat itu, tapi sekarang aku mulai