Awan tersenyum menatap layar ponsel yang memperlihatkan gambar Selly sebagai wallpaper layar utama. Jarinya meng-klik aplikasi hijau, masuk ke chat roomnya dengan Selly dan langsung menekan gambar vidio di pojok atas. Dia tengkurap di atas kasur, diam menatap panggilannya yang belum mendapatkan respon. Sampai akhirnya panggilan itu mati tanpa jawaban. Keningnya berlipat dengan bibir yang sedikit mengerucut. ‘Selly sibuk ngapain? Ini kan udah hampir malam, harusnya dia sudah di rumah, kan?’ batinnya mengira-ngira. [Udik, lo di mana?] send Udik. Diam saja mengamati chatnya yang sudah centang dua abu-abu, tetapi memang sepertinya Selly sedang tidak memegang ponsel. Nyatanya hingga lima menit berlalu warna abu itu tak kunjung berubah menjadi biru. Awan menghela napas, beranjak dari kasur d