Yang pasti banyak typo! Di sini nggak ada Selly yah. Cuma masalah Awan doang.
**
Ralika meletakkan mangkuk berisi bubur yang tentu dia beli. Langit tersenyum menatap bubur yang pasti rasanya akan selalu sama. Karna tak juga meraih mangkuk, Ralika meraihnya, lalu mengulurkan pada papinya.
“Mumpung masih hangat, Pi,” ucapnya, mengaduk bubur dengan sendok.
Tanpa ragu Langit menerimanya. “Kamu tau, Ka. Papi sangat menyayangimu. Jadi … kesehatan papi ini, papi percayakan padamu.” Katanya serius dengan menatap tepat di kedua mata Ralika yang kini terlihat terbelalak. “Kamu tau, kemarin papi keracunan karena mengkonsumsi obat yang bahkan papi sendiri nggak tau. Sampai … ginjal papi rusak semuanya. Beruntung sekarang ini papi masih bisa bertahan. Walau entah akan bertahan sejauh mana. Seandain
