“Selamat sore, Tante ….” Damar menyapa ramah. Mama Mita yang sedang menyiram bunga di halaman depan rumahnya sontak terkejut. Awalnya dia mengira bahwa Mita datang bersama Daffa, suaminya. Tapi kemudian dia termangu saat melihat lelaki itu membuka helm-nya. Pemandangan itu membuat mama Mita heran dan bingung. Apalagi lelaki itu langsung menyapanya sambil menjabat dan menempelkan tangannya di kening. Mita tersenyum canggung. Sementara sang mama kini masih menatap heran. Sejatinya Mita sudah menolak tawaran Damar untuk mengantarkannya pulang, tapi lelaki itu terus memaksanya. Alhasil Mita pun hanya bisa menurut. Kacaunya lagi, Damar juga mengantarkan Mita ke alamat orang tuanya, karena tentu saja Damar mengira bahwa Mita masih tinggak di sana. “S-sore ….” Mama Mita masih menatap bingung