Sunyi. Mita tertegun di depan pintu yang masih terbuka lebar. dia benar-benar tidak tahu kenapa Daffa tiba-tiba menjadi seperti itu. Ditatapnya ujung jalan yang gelap, tapi Daffa tetap tidak terlihat. Kemana ia pergi? Pertanyaan itu terlintas berulang-ulang di benak Mita. Dengan tubuh terasa letih akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Mita kemudian mengemasi makan malam yang bahkan belum tersentuh. Sayuran yang sudah dingin itu berakhir di tempat pembuangan sampah. Tatapannya lalu beralih pada dua bungkus pentol yang tadi sore dibelinya. Mita hanya memakannya satu bungkus dan sengaja menyisakan dua bungkus untuk dia nikmati bersama Daffa. Mita juga ingin bercerita tentang apa yang dia lakukan hari ini. Selain itu besok Mita juga mulai mengurus persiapannya masuk ke Unive