Chapter 42

1414 Kata

Keano membuka kelopak matanya.  Kemudian mengerjap beberapa kali. Langit-langit kamar berwarna putih langsung menyapanya. Lalu tatapannya kembali mengedar. Ia menyadari jika dirinya masih di dalam kamar rawat inap rumah sakit. Jadi yang terjadi hari kemarin bukanlah mimpi belaka. Semuanya memang terjadi. Keano kemarin benar-benar berada di ambang kematian. Lelaki itu kini menatap sisi ranjangnya, tepatnya ke sebelah kirinya. Ada Alana di sana. Alana menelungkupkan kepalanya ke lipatan tangannya di sisi ranjang Keano. Gadis itu tertidur lelap. Sudut bibir Keano tertarik. Alana pasti kelelahan setelah apa yang terjadi kemarin. Gadis itu seperti biasa tertidur dengan posisi yang tidak nyaman. Pasti setelah ini Alana akan kesakitan. Tangan kanan Keano yang bebas dari jarum suntik kini te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN