Chapter 41

1180 Kata

Aku bermimpi. Di dalam mimpi itu, aku kembali ke masa 22 tahun yang lalu. Di mana aku masih bersama dengan Jasmin di sisiku. Kami bermain bersama di ladang bunga matahari. Dengan tawa riang dan bahagianya kami berlarian ke sana kemari. Tanganku menggenggam tangan Jasmin sembari menariknya mengikuti langkah kakiku. Namun kami tiba-tiba tersesat ke sebuah hutan. Tidak ada jalan pulang. Aku dan Jasmin kebingungan. Jasmin sudah menangis keras sekali saat mengetahui kami berdua tersesat. Namun akhirnya aku berhasil menenangkannya.   "Jangan menangis." Aku mengusap airmatanya. Berusaha menenangkannya. Namun Jasmin terus saja menangis.   Kemudian dari dalam gubug, aku melihat seorang pria berbadan tambun keluar dari dalam gubug itu. Pria itu tersenyum ramah sembari mendatangi kami. "Kali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN