Capek, sangat capek. Tapi dibarengi dengan kepuasan yang luar biasa. Kepuasan yang tertahan oleh kerinduan mereka, yang mereka lepaskan semuanya siang ini. Rizal menggeser tubuhnya karena tak ingin membuat Dhena terbebani oleh tubuhnya. Mereka berdua berbaring berdampingan. Kedua mata mereka masih terpejam, tapi bibir mereka tersenyum lebar. Dhena bergerak terlebih dahulu, bergeser sedikit ke samping dan memeluk mesra tubuh Rizal. Rizal mengecup kening Dhena. Tak ada kata yang terucap saat ini, mereka hanya terdiam. Tapi mereka sama-sama tahu, telah berhasil memuaskan pasangannya. Mereka berpelukan erat, memulihkan stamina mereka, mengumpulkan kembali tenaga mereka, untuk memulai permainan yang lebih menyenangkan lagi selanjutnya. Sejatinya Rizal adalah satu-satunya lelaki yang menyentuh