ANDRA. 28 SUHU DEBAT

1109 Kata

Andri menegakkan tubuh. Dilihat Andra sudah selesai makan, kedua tangannya sudah berada di atas meja. "Andra, tolong beli donat enam kotak. satu untuk Ardan, satu untuk Zizi, dua untuk Rara, satu untuk Aya, dan satu untuk di rumah." "Baik, Abba. Aku pergi dulu." Andra pamit pada Cici. "Iya." Cici menganggukkan kepala. Andra melangkah pergi menuju toko donat, yang sangat terkenal. Sedang kedua orang tuanya, dan Cici masih berada di restoran, karena belum selesai makan. Andri sengaja meminta Andra membeli donat, agar Cici busa makan dengan tenang, tanpa serangan gerilya dari Andra. Andri tahu, keluarga Ramadhan memang pada meskut, tapi Andri tidak menyangka, kalau Andra seberani itu. Meskut tanpa tahu waktu, dan tanpa pandang tempat. Dibanding Ardan, Andra jauh lebih berani, menurut A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN