Al bangun kesiangan. Ia, dan uminya salat subuh di rumah saja. Setelah salat subuh, ia langsung menelepon Zizi. "Assalamualaikum," sapa Al. "Waalaikum salam. Kangen ya?" Tanya Zizi menggoda. "Iya, tapi ada yang ingin aku tanyakan," jawab Al jujur. "Apa?" "Nama panjang, dan nama abbamu, Zi." "Ambil pulpen catat, nanti lupa." Saran Zizi. "Sebentar." Al mengambil kertas, dan pulpen. "Siapa, Zi?" Al sudah siap dengan pulpen di tangan. "Zimin binti jimat!" Zizi tertawa setelah menyebutkan itu. "Serius, Zi. Ini aku sudah berkeringat dingin karena gugup. Kamu enak, tidak perlu repot menghapal." Al kesal Zizi bercanda di saat dirinya sedang tegang. "Idih, enak apanya. Zizi juga sibuk searching cara memuaskan suami di atas ranjang." "Apa!? Ya Tuhan ... yang m***m itu kamu, bukan aku, Zi