Andra terkejut karena diomeli gadis yang tidak ia kenal. Mata sipit gadis di depannya mendelik gusar. "Untung ndak ada mobil lewat. Kalau ada, saya yang lewat, karena ketabrak!" Andra masih diam saja. Tes! Gadis itu menjentikkan jari di depan wajah Andra, yang menunduk menatapnya. "Ndak bisa ngomong toh, Pak?" "Oh, maaf. Saya mohon maaf. Apa ada yang rusak, biar kerusakannya saya ganti. Atau ada yang luka, saya bertanggung jawab penuh untuk mengobati." "Ndak usah. Lain kali Ndak usah gaya, kalau bisa mencelakai orang lain. Assalamualaikum." Gadis itu berbalik, lalu naik ke atas sepedanya. Tanpa menoleh lagi, gadis itu mengayuh sepeda, meninggalkan Andra yang masih berdiri diam di tempatnya. Suara klakson di belakang mengagetkan Andra. Jalanan yang tadi sepi kini mulai ramai. An